3.4.14

Mungkihkah kamu

Banyak pelajaran yang aku ambil dari ini semua
Pertama, sekuat apapun manusia berusaha
tanpa izin dan restu dari-Nya
semuanya akan sia-sia

Kedua, perbedaan ialah perbedaan
kenyatannya perbedaan tidak bisa di satukan
perbedaan sungguh sulit untuk bersatu, dan
kenyatannya perbedaan ada...
untuk saling membedakan satu dengan yang lain

Ketiga, pada akhirnya manusia akan memikirkan dirinya sendiri
tidak akan selamanya manusia itu menjadi makhluk penyabar
tidak selamanya manusia itu akan terus berjuang
pada akhirnya mereka menyerah
tak kuasa dengan keadaan yang di hadapinya

Aku tidak tau harus apa
Harus bersabar, dan menekan semua perasaan yang ada
atau harus tegas dengan keadaan dan berpaku pada prinsip

Aku tidak tau
harus jadi kapas atau jadi batu

Sayoga Anggoro, andaikan aku bisa tanpamu di sampingku sayang
pasti aku sudah meninggalkanmu
andaikan aku cukup kuat untuk melakukan semuanya tanpamu
pasti sudah aku lakukan semuanya tanpamu
andaikan semua janji itu tidak dibuat
pasti rasanya tidak akan seperih ini

Aku merindukanmu
Kamu dengan semua kesabaran dan pengertianmu
Kamu dengan semua keindahanmu
Kamu yang aku puja
Kamu yang aku cintai, dan
Kamu yang aku sayangi

Masih bisakah aku berharap padamu?
Masih bisakah aku melihat sosokmu yang dulu
Sosokmu dengan senyum manis di wajahmu
Sosokmu yang mencintaiku
Sosokmu yang menyayangiku
Sosokmu yang masih peduli dengan perasaan dan keadaanku

Karena aku disini rapuh
tak sekuat dulu
masih bisakah aku berharap padamu?
 
Munkinkah memang sudah diatur seperti ini
Mungkinkah hanya sebuah kisah kecil
Mungkinkah ada yang lebih baik dari pada semua ini
Mungkinkah terwujud...
semua mimpi-mimpi indah itu?
Atau mungkin hancur...
semudah mimpi-mimpi itu dibuat?

Aku tak tahu, Kamu tak tahu, Kita tak tahu
tapi Tuhan mengetahuinya.




No comments:

Post a Comment