4.12.16

Space for you to be

Aku akan mengisahkanmu, tentang seorang perempuan yang tidak mempunyai apa-apa selain apa yang ada di dalam dirinya.

Perempuan ini berhasil melewati batas kemampuannya yang ia kira. Perempuan ini diberkati oleh Tuhan sehingga ia cepat tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya dengan berbagai pemikiran-pemikiran yang matang. Perempuan ini diberkati Tuhan dengan segala kemampuan yang ada di dalam dirinya, tetapi Tuhan hanya memilih sedikit dari orang-orang yang dapat melihat segala kesempurnaan yang ada di dalam dirinya.

Ketika kehidupan membuat hatinya hancur, percaya kah kamu perempuan ini tidak akan pernah terbelenggu di dalam keadaan itu? Perempuan hebat ini, akan tegap dan percaya diri mengangkat dagu nya dengan senyum di bibirnya. Dengan percaya diri ia keluar dari sebuah lingkaran yang selama ini melingkar di dalam kehidupannya. Ia berani. Ia menantang kehidupan didepannya. Perempuan ini pintar, ia rasional. Tahu kah kamu apa yang menjadi tamengnya? Hati yang besar, hati yang tak mendendam, hati yang ikhlas, hati yang memang bersih dan baik. Hati yang tak egois. 

Tahu kah kamu, darimana ia mendapatkan semua kekuatan itu?
Perempuan ini menggantungkan segalanya pada Tuhannya. Ia percaya dengan takdir dan janji Tuhannya. Baginya, tak apa kehilangan setengah dari hatinya, tak apa kehilangan seluruh hatinya asalkan ia bisa kembali dekat dengan Tuhannya. Tak apa kehilangan hal-hal yang selama ini membuatnya jauh dengan Tuhannya, semua hal yang hilang menurutnya adalah sebuah takdir Tuhannya yang harus ia syukuri. Ia tahu dan yakin apa yang dijalaninya sekarang ini adalah jalan terbaik yang diberikan oleh Tuhannya untuknya. Maka dari itu ia tidak bersedih, maka dari itu hati perempuan ini tidak sesak dan berat. Ia tertawa, ia bahagia, ia menemukan dirinya yang jauh lebih hebat dari apa yang ia kira selama ini.

Jika perempuan ini menangis, tahu kah kamu apa yang membuatnya bersedih?
Perempuan ini menangis,
ia menangis karena segala kuasa Tuhannya. Ia menangis karena, ia sadar betapa Tuhannya sangat mencintainya, ia menangis karena setelah dosa yang selama ini ia lakukan Tuhannya masih melindungi, menjaganya, dan mencintainya. Tuhannya tak meninggalkannya. Tuhannya masih menginginkan dan menghendakinya berada di jalan-Nya. Dada nya tak merasakan sesak seperti terakhir kali ia merasakannya. Hatinya tak bergejolak, hatinya tenang bahkan ketika ada yang menghancurkannya. Hatinya yang seharusnya hancur berserakan tapi terasa utuh kala itu. Tuhannya memberikan sumber-sumber kebahagiaan yang tidak pernah ia sangka-sangka. Tak berhenti-henti Tuhan mengirimkan segala sesuatu yang selalu membuat perempuan ini tersenyum dan melupakan segala masalahnya. Tuhannya tak ingin ia bersedih dan membuang-buang energinya untuk hal yang memang diperuntukan baik untuknya. Tidak kah kamu berfikir, perempuan ini sangat dicintai oleh Tuhannya?

.

Maafkan aku yang sudah satu dan dua langkah di depanmu. Maaf, aku tak akan berhenti. Maaf aku meninggalkan mu dengan segala tugas yang belum aku selesaikan. Aku merasa aku yang meninggalkanmu, bukan kamu. Maafkan aku. Aku yakin kamu tahu, pada akhirnya ini semua adalah tanggung jawabmu. Masa depanmu, kehidupanmu, kamu lah yang bertanggung jawab atasnya. Aku peduli, tapi itu diluar batasku dan di luar tanggung jawabku. Kita makhluk yang berdikari. Hidupmu tidak bergantung pada seseorang yang disampingmu siapapun itu. Hidupmu tanggungjawab dirimu. Maka dari itu aku tahu, kamu tidak membutuhkanku, ataupun siapapun yang ada disampingmu untuk berkembang. Kamu hanya memerlukan dirimu, yang matang, sadar, dan mengerti. Akupun tidak terlalu butuh dirimu. Kita berdua bisa berkembang dengan baik tanpa saling berdampingan. 

Kamu tak ingin ku tolong, maka dari itu tolonglah dirimu sendiri. Karena memang kamulah yang dapat menolong dirimu, cuma kamu. Aku mohon, berkembanglah menjadi sosok yang bisa semua orang banggakan. Jangan permalukan dirimu sendiri. Aku mohon, tolonglah dirimu. Demi kamu, hanya demi dirimu sendiri. Pikirkanlah tentang nilai-nilai dalam kehidupan ini. Berfikirlah yang luas, berfikirlah diluar batasmu. Jangan bandingkan dirimu dengan sekelilingmu, jangan bandingkan dirimu dengan orang-orang yang sama levelnya dengan dirimu, jangan bandingkan dirimu dengan orang-orang yang dibawahmu, jangan bangga karena masih ada orang yang ada dibawahmu. Tapi, pikirkanlah orang-orang yang telah melangkahimu jauh di depan. Merasa sedihlah kamu atas segala ketinggalanmu. Kejar mereka. Jadikan mereka panutanmu untuk maju dan berkembang. Pesanku, gantungkan segala angan mu setinggi mungkin dan gapailah. Setinggi mugkin, dan gapailah. Dan satu hal yang perlu kamu ingat, kamu bukanlah siapa-siapa tanpa Tuhanmu.

No comments:

Post a Comment